Leader: YELL !

Troopers: OK

Leader: Akela

Troopers: Akela

Leader: umba umbaya!

Troopers: umba umbaya!

Leader: wirawokawokitata!

Troopers: wirawokawokitata!

Leader: to to to to ya ! 

Troopers: to to to to ya

Leader: to to to to ya ! 

Troopers: to to to to ya

Leader: ya ya ya ya ya ! 

Troopers: ya ya ya ya ya!

Leader: ya ya ya ya ya ! 

Troopers: ya ya ya ya ya!

Leader and troopers: RA!

 

Semua Perkumpulan Kepanduan yg ada di wilayah RI dibubarkan oleh Presiden Soekarno pd 2 Mei 1961 karena kebanyakan Perkumpulan Kepanduan wkt itu dibawah pengaruh Partai politik tertentu shg terpecah belah. Maka utk mempersatukannya dibtk satu wadah yg disebut Gerakan Pendidikan Kepanduan Praja Muda Karana disingkat Gerakan Pramuka. Anak didik usia Siaga (7~10 th) tidak lagi diumpamakan sbg “Anak Serigala” krn tdk sesuai dg budaya Indonesia, bungkus latihannya adalah Keluarga Bahagia, maka Akela sebutannya menjadi Yanda (Pembina S Putra), Bunda (Pembina S Pi), Baghera menjadi Pacik (Bapak Cilik, Pb Pembina Pa), Balu menjadi Bucik (Pb.Pembina Pi). Demikian yg saya ketahui – Kak Loeke H Bachroem

Romantika dari gerakan SIAGA (Cubscout) oleh Baden Powell diambil dari buku “JUNGLE STORY’ karangan Rudyard Kipling. Ceriteranya mengenai seorang anak manusia, yang dinamakan MOWGLI. Anak ini hilang dibelantara India (waktu itu jajahan Inggris, sama halnya dengan Afrika Selatan, kota dimana Baden Powel bertugas sebagai tentara dikota MAFEKING). Ditemukan oleh seekor serigala betina benama AKELA, dan diasuh bersama anak-anak serigala lain. Dalam kisah JUNGLE STORY tersebut, muncul tokoh-tokoh lain seperti BAGHERA (panther hitam), BALU (beruang), SHEREKHAN(harimau), KAA (ular ) dan lain-lain tokoh. Juga dalam cerita ini dikisahkan bagaimana MOWGLI belajar berenang seperti katak dst dst. Ceritera yang amat menarik, yang romantikanya dijalin menjadi certera pendidikan anak-anak serigala  menjadi kembali anak manusia.

Pada zaman Cubscout tersebut, para siaga dipanggil berkumpul dengan “lolongan serigala”  bersuara “YALAHIIIIIII”; dan para siaga berlari berkumpul mengelilingi Pembina siaga (yang disebut AKELA) yang membawa tongkat dengan patung kepala serigala diatasnya. AKELA acapkali dibantu Pakcik dan Bucik  (disebut BALU dan BAGHERA).

Salah satu yel yang sering dipakai adalah seruan “Akela, we do our best. Yip, yip, yiiiip, Rah, rah, raaaaah”). Ini lebih banyak menirukan suara anak-anak serigala (menurut telinga Inggris). Ada yel lain seperti yang kita terima dari Doddy, yang rasanya lebih mirip yel penggalang (seperti ENGONYAMA) yang kebanyakan diambil dari romantika pemburu suku Afrika. Kadang-kadang disusun dari kata-kata tanpa arti, tapi ber”bau” Afrika, tapi adakalanya memang mengandung arti dalam bahasa suku Afrika.

Itu sepengetahuan saya mengenai istilah AKELA  dll yang saya ingat dan baca sebagai Welp (Cubscout zaman Belanda). Enggak tahu benar salahnya lho. – Kanda George

(128) view

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.